BLANTERVIO103

Mengapa Harga Barang di Supermarket Nggak Bulat?

Mengapa Harga Barang di Supermarket Nggak Bulat?
Sabtu, 19 November 2016
Harga di Supermarket Nggak Bulat

Ketika kalian berbelanja di supermarket maupun minimarket, pernah kepikiran tidak, mengapa harga barang di supermarket atau minimarket tidak bulat? Sebagai contoh, harganya Rp. 29.900 atau Rp. 4.310 dan seterusnya.


Harga yang dipajang bukanlah tanpa alasan dan memang secara sengaja dibuat seperti itu agar memberikan daya tarik bagi pengunjung agar betah ketika berbelanja. Hmmmm... Pantesan saja Admin kalau belanja betah.


Baca artikel menarik lainnya : Mengapa Jarum Kompas Selalu Menunjuk Arah Utara dan Selatan?


Pasti kalian penasaran kan alasannya? Ternyata usut punya usut, harga ini disebut juga harga psikologis. Wah apaan tuh harga psikologis?!


Harga yang tertera secara tidak langsung akan mempengaruhi sisi psikologis seseorang ketika berada di supermarket maupun minimarket. Misalnya, harga sebuah barang Rp. 4.310, maka sekilas harga yang 'masuk' ke dalam pikiran kita adalah Rp. 4.000 saja. Padahal harga tersebut lebih mendekati Rp. 4.500.


Tentu saja harga psikologis yang tidak bulat ini akan mempengaruhi pola pikir seseorang ketika berbelanja. Berbeda jika harga yang tertera tertulis secara bulat, misalnya Rp. 12.000 atau Rp. 500.000, tentu harga ini tidak akan memberikan efek maupun pengaruh apapun terhadap pengunjung.


Nah kalian sudah mengerti kan, itulah alasannya mengapa harga di supermarket maupun minimarket nggak bulat? Semoga artikel yang Admin tulis bermanfaat bagi kita semuanya.


Sudah ya, Admin mau belanja susu sama roti dulu nih di minimarket, semoga saja Admin tidak akan terpengaruh harga psikologisnya, tapi Admin malah khawatir, nanti psikologis Admin akan terpengaruh sama kasir yang berjilbab. *eh....
Share This Article :

TAMBAHKAN KOMENTAR

Click here for comments 6 komentar:

  1. Mungkin biar kelihatan lebih murah ya mas,

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalau saya perhatikan memang mengarah ke sana mas...

      Hapus
  2. Ooh saya pikir karena engga ada tahu bulatnya mas
    .
    Iya juga y
    Tapi kok aneh y otak kita ngerangsang ke taksiran rendah

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah larinya malah ke tahu bulat. Ah siapa bilang, saya nggak kok

      Hapus
  3. hheee.. iya sihh.. bener juga tuh mas :D

    BalasHapus
7621011459891230203